Bitcoin Bubble

12/21/2017

Saya, tahun 2010-2011 sudah mulai mendengar tentang bitcoin, yang sering disebut sebagai crypto-currency.

Pada saat itu yang terpikir hal positif, yaitu (1) kemampuan pembayaran yang lebih mudah dan cepat. Dan (2) tidak adanya campur tangan satu entitas (misal bank sentral/pemerintah) terhadap jumlah dan sirkulasi uang, jadi murni mekanisme pasar. Well, yang kedua sebetulnya belum tentu positif. Waktu itu juga tidak ada kepikiran untuk membeli karena ya, nanti saja kalau sudah ramai yang menggunakan.

Akhir-akhir ini bitcoin heboh lagi dan masuk berita hampir tiap hari. Ternyata heboh karena harganya yang sangat tinggi, dalam beberapa bulan terakhir grafik harganya meroket. Kalau dilihat dalam 1 tahun terakhir harganya meningkat lebih dari 10x lipat. Wow. Tentu langsung kepikiran kenapa dulu tidak beli bitcoin ketika harganya 1,2, atau 3 digit dolar? Kalau dulu beli bitcoin 10 biji aja sekarang sudah jadi milyarder kan.

Namun, kalau beli sekarang juga merasa ragu karena: (1) Kok seperti bubble ya, harga meroket, namun tanpa dasar/alasan yang jelas karena orang merasa harga bitcoin akan terus naik jadi ya harganya terus naik (2) Harganya sudah mahal (3) Tidak merasa aman karena banyak kasus akun bitcoin di-hack, kasus terakhir adalah kasus youbit korea yang kehilangan banyak bitcoin nasabahnya.

Jadi ceritanya, banyak pengguna bitcoin menggunakan exchange-service (seperti youbit, coinbase, dll) untuk kemudahan transaksi. Kenapa perlu exchange? Karena bitcoin itu mempunyai satu kelemahan fundamental (hanya dapat memproses beberapa transaksi perdetik -- tergantung ukuran transaksinya, tapi mestinya dibawah 10). Jadi sangat lambat dibanding transaksi normal di bank/kartu kredit. Bayangkan jika banyak yang menggunakan, tentu akan banyak antrian dan tentu saja antrian untuk commit transaksi bisa lebih dari satu hari bahkan hitungan minggu.

Dengan menggunakan exchange-service, kita menitipkan bitcoin kita ke exchange tersebut dan tidak perlu antri karena transaksi akan ditangani dulu oleh exchange-nya tentu merchant dan buyer mesti punya akun di exchange tsb. Jadi transaksi bisa selesai dengan cepat walaupun untuk commit ke block-chain utama dari bitcoinnya masih perlu waktu. O iya, apa itu block-chain? Block-chain adalah teknologi untuk merekam transaksi bitcoin sehingga resistant terhadap tampering (perubahan data transaksi), jadi tekniknya sama dengan hash/signature-chain yang bisa digunakan untuk menyimpan history data sehingga perubahan terhadap history tsb diketahui. Caranya sebetulnya simple, karena karakteristik dari one-way hash function, jika kita membuat chain dari hasil fungsi hash tsb sehingga yang satu berkaitan dengan yang lain akan sangat sulit untuk membuat ulang tanpa mengulang keseluruhan history/transaksi.

Untuk bitcoin sendiri memang menggunakan teknik kriptografi untuk melindungi data transaksi: (1) mengumpulkan satu data transaksi menjadi satu blok dengan tekniknya Lamport (hash-tree), kemudian (2) merekam rantai hash untuk masing-masing block (sehingga satu blok menyimpan hash induknya (3) hash untuk masing-masing block juga mesti memenuhi satu karakteristk tertentu (ada bagian yang mesti memiliki angka 0 sejumlah tertentu). Nah, yang ketiga ini diperlukan untuk implementasi konsep mining, jadi karena tidak gampang mencari hash (256 bit) dengan karakteristik tersebut, yang pertama mendapatkan akan diberi reward dalam bentuk bitcoin juga disamping biaya transaksi yang nanti dipotong dari masing-masing buyer. Jadi reward bitcoin dan juga biaya transaksi ini membuat akan selalu ada yang mau memproses transaksi bitcoin.

Terlihat mulai complicated. Namun kesimpulannya kurang lebih begini: Untuk implementasi bitcoin kita perlu implementasi block-chain yang merekam data transaksi dalam bentuk berapa uang buyer dan merchant sebelum dan sesudah transaksi. Kemudian block-chain itu perlu disimpan. Dimana tempat menyimpannya? karena modelnya distributed memang block-chain itu disimpan dimana-mana siapapun boleh/bisa menyimpannya. Sehingga tidak akan ada yang bisa memalsukannya (namun ada kerugiannya karena datanya menjadi sangat besar - dalam puluhan GB-an). Kemudian perlu ada yang memproses transaksi dengan menambahkan data transaksi ke block-chain. Kemudian supaya ada pertambahan jumlah uang, entitas yang memproses transaksi diberi reward dalam bitcoin juga sehingga jumlah uang yang beredar bisa bertambah dan ada yang mau memproses transaksi. Namun memang ada pembatasan jumlah uang nantinya secara alamiah karena keterbatasan panjang hash, yang itu dihitung 21 juta bitcoin.

Jadi, kelihatannya bitcoin itu memiliki beberapa kelemahan:

  1. transaksi yang sangat lambat,sehingga perlu exchange, sedangkan banyak kasus exchange yang kena hack (tambahan biaya transaksi juga menjadi sangat mahal karena harga bitcoin yang juga mahal)
  2. jumlah uang yang terbatas secara alami, jadi mungkin ini salah satu hal yang menyebabkan nilainya selalu naik jika banyak permintaan dan tidak akan bisa menggantikan uang konvensional.
  3. tidak dapat diregulasi oleh pemerintah seperti uang fiat. (mata uang yang biasa kita pakai).

Menurut saya, dari 3 hal diatas sebetulnya bitcoin itu tidak sustainable jika digunakan sebagai uang (untuk transaksi). Sebetulnya terutama karena 2 dan 3 membuat harganya tidak dapat stabil seperti uang biasa. Bahkan saya pikir nomor 3 cukup fatal karena berarti juga tidak ada jaminan pemerintah secara legal bahwa uang itu berlaku/bernilai.

Kenapa banyak orang yang membeli (investasi?) bitcoin? Sepertinya memang karena alasan berharap harganya naik dan kemudian nanti dijual dengan harga lebih tinggi sehingga mendapatkan keuntungan..... memang bukan untuk digunakan sebagai alat transaksi. Nah, pertanyaannya sampai kapan orang berpikiran begitu? Kapan nanti orang akan merasa ternyata bitcoin memiliki 3 kelemahan diatas? Dan ketika itu harganya pasti akan jatuh karena berkurangnya permintaan.

Kalau melihat situasi sekarang sepertinya harga bitcoin akan bisa terus naik karena masih di-backup oleh investor dengan kocek besar. Jadi selama mereka tidak menjual bitcoin mereka dalam jumlah besar sih harga bitcoin kemungkinan akan tetap tinggi.

 

 

 


Categories: Misc

Leave Comment




  • 6 plus 1 equals