Weekend lalu nonton film Coco bersama keluarga. Mengapa Coco? karena cuma film itu untuk semua umur, dan denger-denger box-office dengan nilai tinggi, jadi mestinya bagus dong.
Dari sisi animasi dan grafik memang film ini top, pixar gitu lho. Gambarnya mulus dengan karakter yang meyakinkan. Sound effect juga bagus. Cuman kok tengkorak ada matanya ya? Mungkin karena kalau tidak ada matanya akan serem kelihatannya.
Dari sisi cerita sebetulnya mengajarkan kasih-sayang sesama manusia terutama sekeluarga. Hal yang sangat baik, menggunakan background budaya di Mexico dimana keluarga di Mexico memajang foto keluarga yang sudah mati agar keluarga tersebut tetap hidup pada dunia orang mati (kontradiksi ya, maksudnya supaya orang mati itu tetap ada pada dunia orang mati, tidak menghilang selamanya karena sudah dilupakan orang hidup).
Alur cerita ditampilkan dengan apik dan menarik dari awal sampai akhir dengan detil yang memukau sehingga tidak terasa menonton film-nya sampai akhir. Bagus buat hiburan, walau kalau dipikir-pikir banyak hal tidak masuk akalnya. Tengkorak yang masih hidup, OK walaupun itu hanya pilihan representasi dari orang mati yang masih ada pada dunia orang mati. Tapi konsep orang mati akan sirna jika tidak diingat mungkin sebaiknya tidak dilihat secara harfiah. namun maksudnya manusia mungkin bisa hidup selamanya jika mempunyai karya yang bisa diingat dan bermanfaat bagi manusia.
Leave Comment